Pages

Thursday, February 21, 2019

PEMBUKUAN DAN AUDIT KEUANGAN KELOMPOK

PEMBUKUAN



Bimbingan Pembuatan Adminisrasi Kelompok
Pembukuan diperlukan untuk menjaga keakuratan catatan atas semua transaksi dan keputusan-keputusan yang dibuat dalam kelompok. Pembukuan terdiri dari buku-buku administrasi, termasuk buku keuangan yang dimiliki oleh kelompok. 

Administrasi keuangan dapat berarti pembukuan keuangan, yaitu catatan transaksi keuangan yang dibuat secara kronologis (munurut urutan waktu) dan sistematis (menurut cara-cara tertentu). Setiap organisasi kelompok, wajib mengelola administrasi keuangan dengan baik yaitu sesuai jenis serta diisi dengan tertib, teratur dan benar. Dengan administrasi keuangan yang baik, keuangan kelompok dapat terkendali dan pada waktu tertentu akan mudah untuk diketahui, sehingga dapat digunakan sebagai bahan untuk pengambilan keputusan.


Informasi kondisi keuangan kelompok dapat digunakan sebagai :

1. Alat monitor perkembangan keuangan; 

2. Alat pengendalian keuangan; 

3. Alat evaluasi terhadap pencapaian tujuan/sasaran dari setiap kegiatan atau usaha; dan 

4. Alat manajemen dalam pengambilan keputusan. 


Prinsip membuat Pembukuan Kelompok :

1. Sistematis, buku diisi menurut cara-cara tertentu sesuai dengan jenis bukunya; 

2. Kronologis, buku diisi sesuai dengan urutan terjadinya transaksi; 

3. Informatif, dapat dipahami/dimengerti oleh semua pihak yang berkepentingan; 

4. Accountable, buku diisi memenuhi kaidah-kaidah atau ketentuan akuntansi, antara lain: dapat dihitung, dapat dievaluasi, dan dapat dipertanggungjawabkan; 

5. Auditable, catatan keuangan dapat diperiksa dengan mudah.



Bentuk-bentuk Pembukuan Keuangan Kelompok 

Beberapa bentuk pembukuan yang dapat digunakan untuk menjaga keakuratan catatan atas semua transaksi dan keputusan-keputusan yang dibuat dalam kelompok, antara lain berupa: 


1. Buku pertemuan adalah buku dasar dan penting yang berisi tidak hanya proses pertemuan kelompok tapi juga transaksi 

2. Keuangan yang terjadi pada hari itu. Hal ini membantu kelompok untuk mengingat kembali keputusan yang telah diambil dalam pertemuan sebelumnya, tindakan yang diambil dan perlu ditindaklanjuti. Buku ini sering disebut “buku induk”. 

3. Buku Administrasi Anggota adalah berisi tentang semua informasi mengenai anggota dan keluarganya serta catatan pendaftaran. 

4. Buku Kehadiran merupakan catatan tentang kehadiran anggota. Ini membantu untuk mencatat absen rutin dan alasan bagi yang tidak hadir. 

5. Buku Pas Anggota merupakan catatan tabungan dan pinjaman setiap anggota. Buku ini disimpan oleh anggota. 

6. Buku tabungan individu berisi tabungan harian masing-masing anggota kelompok. Ini membantu kelompok untuk mengetahui tabungan anggota setiap hari, setiap bulan dan setiap tahun. Bahkan jika buku pas anggota hilang, status tabungan dan pinjamannya mungkin dapat di lacak dari buku ini . 

7. Buku pinjaman individu berisi semua informasi pinjaman yang diberikan pada anggota, secara individu (termasuk masalah pinjaman, tujuan pinjaman, jadwal pengembalian bunga, pengembalian pinjaman, hutang yang belum lunas dan melampaui batas waktunya. 

8. Buku kas memelihara semua catatan tunai dan transaksi bank dari kelompok. 

9. Buku kas umum berisi neraca aktivitas secara kumulatif. Sebagai contoh, dari buku kas umum, seseorang dapat menceritakan berapa banyak telah dihabiskan untuk transportasi oleh kelompok, berapa banyak telah diperoleh dari denda dan lain sebagainya. Hal ini memberikan informasi posisi keuangan pada setiap aktivitas kelompok. 

10. Buku tanda terima menjaga catatan semua penerimaan kelompok, dibuat duplikatnya, dan yang asli diberikan pada orang yang telah memberikan uang. Hal ini membantu baik kepada kelompok dan pihak yang membayar, sebagai bukti bahwa uang telah diterima. 

11. Semua pembayaran dan pengeluaran kelompok diputar menggunakan voucher pembayaran. Voucher ini ditahan oleh kelompok sebagai bukti pembayaran. Namun demikian voucher pembayaran hanya merupakan dokumen pendukung. Pembayarannya sendiri dibuat dengan nota bon atau pembayaran yang ditandatangani oleh penerima pembayaran. 



Memilih Penulis Pembukuan Keuangan

Terkait dengan pentingnya pembuatan pembukuan keuangan kelompok, maka perlu diangkat seorang penulis sebagai pengelola dan penanggungjawab pembuatan pembukuan keuangan. Penulis dapat berasal dari dalam kelompok (anggota kelompok) atau seseorang dari luar kelompok (bukan anggota kelompok), dengan syarat:

(1) jujur; 
(2) mudah dijumpai; 
(3) dapat diterima oleh semua anggota kelompok, 
(4) tidak mengintervensi dinamika kelompok, 
(5) transparan; dan 
(6) ahli dalam menulis pembukuan. 

 Kelompok juga harus dapat dengan mudah memperoleh penulis pengganti jika penulis sewaktu-waktu berhenti.




Pemantauan Penulis Pembukuan Keuangan Kelompok

Supaya efektif memantau penulis, beberapa kiat yang dapat digunakan kelompok adalah sebagai berikut :

1. Kelompok harus yakin bahwa penulis tidak pernah memegang uang.

2. Anggota kelompok harus selalu memeriksa catatan-catatan sebelum mereka tanda tangan.

3. Jika penulis bukan anggota kelompok, dia tidak boleh ikut campur dalam kegiatan kelompok.





Kelompok harus dapat mengontrol/mengendalikan keuangan umum, beberapa hal yang dapat dilakukan oleh kelompok untuk tetap mengendalikan keuangan umum adalah sebagai berikut:

1. Siapapun penulis pembukuan keuangan tidak pernah memegang uang.

2. Anggota mengawasi secara normal jumlah total dan komposisi uang kelompok pada setiap waktu.

3. Jumlah total biasanya diumumkan pada pertemuan atau ditulis pada papan.

4. Anggota mengawasi catatan tabungan individu mereka dan status kredit dalam kelompok.

5. Anggota menyuruh penulis untuk membacakan catatan pertemuan pada hari itu juga sebelum mereka tanda tangan.

6. Anggota kelompok memastikan bahwa buku selalu diperbaharui.

7. Anggota memastikan bahwa penulis mempunyai semua perlengkapan penting untuk menulis buku seperti pensil, pena, penghapus, kertas, lembaran karbon, penjepit, perekat, stempel karet dan tinta stempel.

8. Anggota kelompok memastikan bahwa pemeliharaan dan penyimpanan buku mereka tidak bercampur dengan buku penulis jika dia anggota kelompok.


Audit Keuangan dalam Kelompok

Audit adalah pemeriksaan buku akunting secara sistematis, oleh orang di luar kelompok (bukan penulis atau anggota

kelompok). Tujuan audit adalah untuk memeriksa kesalahan dan kelalaian dalam membuat perhitungan, untuk meralat adanya kesalahan, dan untuk pencegahan kesalahan di masa mendatang. Audit dibutuhkan baik untuk manfaat kelompok sendiri dan untuk membangun kredibilitas operasional kelompok kepada dunia luar.


Tujuan dari audit pembukuan keuangan kelompok antara lain adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangannya.

2. Menemukan dan meralat kesalahan dan kelalaian dalam menyusun pembukuan.

3. Memperkuat keberadaan sistem akunting dalam kelompok.

4. Menjelaskan pendapatan, pengeluaran, kekayaan dan pertanggungjawaban.

5. Membangun kepercayaan dalam kelompok sebagai sebuah lembaga yang mengarah ke berkesinambungan, pengakuan dan kredibilitas.

6. Mengambil keputusan-keputusan anggaran dan pendanaan.




Referensi:

Juni Pranoto dan Wahyu Suprapti, 2006. Membangun Kerjasama Tim (Team Building). Lembaga Administrasi Negara – Republik Indonesia, Jakarta.

Santosa S., 2004. Dinamika Kelompok Edisi Revisi. Penerbit: Bumi Aksara, Jakarta. 

Tim Pusbangluh, 2008. Modul Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan Penyuluhan Perikanan. Pusat Pengembangan Penyuluhan BPSDMKP, Jakarta.





Thursday, February 7, 2019

TEKNIS MINA PADI

APA ITU MINA PADI...???

TEKNIS BUDIDAYA MINA PADI
Add caption
Mina Padi adalah Melakukan kegiatan berbudidaya ikan dengan budidaya padi secara bersamaan di sawah.  Dengan adanya pemeliharaan ikan di persawahan tersebut, maka selain dapat meningkatkan pendapatan petani juga dapat meningkatkan kesuburan tanah dan air.  Selain itu, juga dapat mengurangi hama penyakit pada tanaman padi.

Banyak keuntungan yang didapat menggunakan teknik budidaya minapadi ini, antara lain yaitu:
  1. Lahan sawah menjadi subur karena adanya kotoran ikan yang mengandung berbagai unsur hara.
  2. Dapat mengurangi penggunaan pupuk.
  3. Ikan dapat juga membatasi tumbuhnya tanaman 
  4. ain yang bersifat kompetitor (pesaing).
  5. Meminimalisasi biaya penyiangan tanaman liar.
  6. Dalam kajian ilmiah yang dilakukan oleh Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar Bogor menunjukan bahwa penerapan budidaya Minapadi dapat meningkatkan pendapatan sebesar 20%.

Varietas padi yang cocok untuk sistem minapadi adalah yang mempunyai karakteristik sebagai berikut :

  1. Pengakaran dalam, agar padi yang ditanam tidak mudah roboh sehingga menghambat pergerakan ikan.
  2. Cepat beranak (bertunas), untuk menghindari keterlambatan pertumbuhan tunas akibat genangan air.
  3. Batang kuat dan tidak mudah rebah, untuk menghindari pertumbuhan batang yang lemah akibat serapan air ketanaman yang cukup tinggi.
  4. Tahan genangan pada awal pertumbuhan.
  5. Daun tegak untuk memperbanyak sinar matahari yang dapat diterima oleh permukaan daun, sehingga proses fotosintesis lebih baik dan pertumbuhan padi akan meningkat.
  6. Varietas padi tahan hama dan penyakit.

Selain perihal varietas padi, hal yang perlu diperhatikan juga adalah teknik pembuatan parit (caren). Pembuatan caren palang dan melintang pada saat pengolahan tanah terakhir, lebar 1 m dengan kedalaman 30 cm. Parit (caren) ini berfungsi sebagai tempat penampungan air pada saat berlangsung pemeliharaan ikan. Parit dibuat sebelum pengolahan tanah terakhir (perataan tanah).  Jangan lupa pada setiap pintu pemasukan dan pengeluaran air pada setiap petakan dipasang saringan kawat dan slat pengatur tinggi permukaan air menggunakan bambu. 

Adapun fungsi parit (caren) adalah :

  1. Melindungi ikan dari kekeringan pada saat terjadi kebocoran ;
  2. Memudahkan panen ikan ;
  3. Tempat memberi makan ikan ;
  4. Memudahkan ikan bergerak keseluruh petakan.
Adapun Teknologi Teknik Minapadi Rekomendasi Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPAT) Sukabumi Jabar dan Balai Penelitian Tekologi Pertanian (BPTP) Jambi.

1. PEMILIHAN BIBIT PADI & BENIH IKAN

A. Bibit Padi

· Varietas : Ciherang sesuai dengan kebutuhan benih (25 kg/ha)

· Umur bibit padi 15 - 21 hari

· Sistem tanam Jajar Legowo 2:1 atau 4:1.



B. Benih Ikan

- Kriteria : benih ikan yang unggul yaitu tahan terhadap goncangan lingkungan dan penyakit, yang memiliki pertumbuhan cepat, disukai konsumen, nilai ekonominya tinggi dan diutamakan yang tidak berwarna cerah untuk menghindari serangan hama terutama hama burung.

- Jenis ikan : Ikan Mas (ukuran 5-8 cm), Ikan Nila (ukuran 5-8 cm) atau Ikan Bawal (ukuran 2 inchi).

2. PENEBARAN BENIH IKAN

  1. Waktu : tanaman padi berumur 30 HST (Hari Setelah Tanam) yaitu setelah penyiangan pertama dan pemupukan dasar) pada sore atau pagi hari dengan tujuan untuk menghindari obat-obatan atau pupuk.
  2. Padat tebar benih ikan dengan ukuran 5-8 cm adalah 1000 - 2000 ekor/Hektar.

3. PENGATURAN AIR
· Pengaturan air macak-macak dilakukan pada saat tanam sampai 3-4 HST.

· Tinggi air cukup 3-5 cm dari permukaan tanah.

· Pengaturan air macak-macak juga dilakukan pada saat aplikasi pupuk dasar dan susulan.  Pintu pemasukan dan pengeluaran air pada saat aplikasi pupuk supaya ditutup agar pupuk tidak hanyut terbawa air.

· Setelah 10-15 HST (sesudah penyiangan dan pemupukan susulan pertama) air dimasukkan mengikuti pertumbuhan tanaman.

· Pada pintu pemasukan dan pengeluaran air dipasang saringan dari kawat atau anyaman bambu untuk mencegah keluarnya ikan yang dipelihara dan mencegah ikan liar masuk ke dalam petakan.

· Pada pintu pengeluaran air perlu dipasang pelimpasan air untuk menahan air sesuai dengan kebutuhan dan membuang air yang berlebihan pada saat terjadi hujan.
4. PEMUPUKAN
A) Pemupukan Dasar
· Pupuk kandang/kotoran ayam : 1-2 t/ha sebagai pupuk dasar diberikan sesudah pengolahan tanah.

· Pemupukan N (Urea) dengan bagan warna daun (BWD). Takaran pupuk : berdasarkan rekomendasi pupuk setempat.

· Takaran pupuk P dan K : berdasarkan kadar atau status hara P dan K tanah. Untuk tanah dengan kandungan P rendah, takaran pupuk : 125 kg SP-36/ha. Untuk tanah dengan status P tinggi takaran pupuk : 50 kg/ha. Pupuk P diberikan pada saat tanam atau paling lambat pada umur 3 minggu.

· Pupuk K hanya diperlukan pada tanah yang mengandung hara K rendah yang diberikan sekaligus pada saat tanam bersamaan dengan pemberian pupuk Urea dan SP-36 sebagai pupuk dasar atau paling lambat pada umur 40 hari atau menjelang fase primordia.
B) Pemupukan Susulan
Pupuk susulan berupa 50 kg/ha Urea, diberikan 2 minggu kemudian dengan cara ditebar .

5. PEMELIHARAAN IKAN (pemberian pakan, pengelolaan air dan pengawasan hama)
- Pemberian pakan : setelah 3 hari ikan di petakan sawah,

- Jenis pakan : pakan apung dengan kadar protein 28-32%,

- Cara pemberian pakan : ad libitum (pemberian pakan dihentikan setelah ikan berkurang nafsu makannya).

- Periode pemberian pakan : 2 kali sehari (pagi dan sore hari)

- Setelah ikan berumur 2-3 minggu, pupuk kandang kembali diberikan dengan cara ditebar. Dosis 0,25 kg/m2.
6. PANEN
         Saat panen yang paling tepat adalah ketika 90% gabah menguning. Panen ikan dilakukan 10 hari sebelum panen padi dengan cara mengeringkan petakan sawah terlebih dahulu kemudian ikan ditangkap secara perlahan-lahan. Panen ikan dilakukan setelah mencapai umur pemeliharaan ikan untuk memudahkan panen, keluarkan air dari pelataran sawah secara berangsur-angsur hingga air tersisa pada parit/caren. Setelah ikan berkumpul di saluran keliling/caren, selanjutnya ikan ditangkap dan dimasukkan kedalam tampungan. Pemanenan padi pada sistem mina padi sama seperti permanenan pada penanaman monokultur. Permanenan padi dilakukan setelah gabah masak merata dengan menggunakan sabit bergerigi untuk mengurangi rontoknya bulir padi sawah.


Diolah dari berbagai sumber referensi.